Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Ada Apa Risma Ditantang Berani Peringatkan Eri Cahyadi?

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Kantor Bappeko Surabaya (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)
Kantor Bappeko Surabaya (Foto: Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Forum Masyarakat Peduli Jawa Timur menyayangkan dugaan Eri Cahyadi yang membahas pencalonan wali kota Surabaya di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko).

Jika pelanggaran itu terbukti, Wali Kota Tri Rismaharini harus bertindak tegas dan memperingatkan Eri untuk tidak berpolitik praktis atau memilih mengundurkan diri.

Baca juga: 

"Penggunaan fasilitas pemerintahan untuk kegiatan politik praktis tidak dibenarkan," ujar Ketua Forum Masyarakat Peduli (FMP) Jawa Timur, Surya Agung, Kamis (13/8/2020).

Ia menerangkan, setelah membaca pemberitaan tentang pertemuan pemain legendaris Persebaya dengan Eri Cahyadi yang juga membahas dirinya sebagai calon wali kota hingga ketua umum Persebaya, sangat disayangkan fasilitas negara digunakan untuk kepentingan politik praktis.

"Tentu sangat disayangkan jika hal itu terjadi. Apalagi untuk kepentingan politik praktis," terangnya.

Disebutkannya, sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)/ASN tentu Eri Cahyadi mempunyai aturan. Begitu juga politik juga ada aturan dalam UU perpolitikan, dalam hal Pilwali Surabaya.

Baca juga:
Asrilia Kurniati Tantang Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024

"Harusnya inspektorat turun tangan untuk menyelidikinya dan jika terbukti melakukan pelanggaran, harus ditindak tegas," kata Agung yang pernah menjabat sebagai Ketua Panwaslu Kota Surabaya pada tahun 2014.

Agung yang juga pengamat politik dan kebijakan publik menegaskan kembali bahwa Inspektorat Pemkot Surabaya harus turun dan memberikan tindakan tegas.

"Inspektorat harus menunjukkan taringnya dan bertugas sebagai pengawas ASN. Terbukti, harus ditindak tegas," terangnya.

Baca juga:
Pemkot Buka Sentra Pelayanan Publik di Surabaya Selatan

Selain itu kata Surya, Wali Kota Risma harus menegur Eri Cahyadi sebagai bawahannya.

"Bu Risma kan dikenal baik oleh masyarakat Surabaya maupun di luar Surabaya. Bu Risma kan bisa marah meledak-ledak ketika melihat ASN tidak becus bekerja melayani masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kepala Inspektorat Pemkot Surabaya Basari saat dikonfirmasi tidak ada respon. Berulang kali dihubungi melalui telepon pada pukul 11.43 Wib tidak menjawab.