jatimnow.com - Bagi kalian penikmat kopi, dan kuliner jaman dulu (jadul) kalian wajib datang pada acara "Bancaan Sego Gulung", di kampung adat Segunung yang terletak di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam, Jombang.
Pada acara yang digelar pada tanggal 4 Maret di Balai Ageng Giri Kedaton, Segunung, Desa Carangwulung, terdapat 1000 cangkir kopi Wonosalam, 1000 gelas susu gratis dan tumpeng nasi gulung.
Ketua Kampung Adat Segunung, Supi'i menjelaskan acara yang dimulai pukul 15.00 WIB itu, akan melibatkan seluruh warga kampung adat Segunung. Karena kegiatan ini merupakan acara rutinan.
"Itu kegiatan (bancaan Sego Gulung) tanggal 4 Maret Sabtu sore, yang ngadakan warga Segunung," ungkapnya, Kamis (2/3/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kegiatan ini sebenarnya dijadwalkan pada bulan Januari. Namun karena ada kendala. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret, yang bertepatan dengan bulan kenduri durian.
"Itu termasuk ruwat sumber. Sebenarnya kita agendakan bulan satu, tapi kita baru lakukan bulan ini untuk support Kenduri Durian di lapangan Wonosalam besok itu," paparnya.
Ia menjelaskan pelaksanaan Bancaan Sego Gulung ini melibatkan warga kampung adat Segunung. Namun sebagian warga juga bantu untuk pembuatan tumpeng di acara Kenduri Durian.
Baca juga:
Tomoro Coffee Tunjuk Maudy Ayunda jadi Empowering Officer
"Ya sebagian bantu tumpeng yang di acara lapangan itu. Tapi kita harapkan warga adat Segunung bisa hadir semua," ujarnya.
Ia mengaku akan menyediakan ratusan tumpeng nasi gulung yang merupakan makanan khas adat kampung Segunung. Selain itu, akan ada acara ritual di 7 mata air di kampung adat Segunung.
"Untuk yang diritualkan itu baru 7 sumber mata air yang dijadikan satu kemudian kita ritualkan sebelum proses Bancaan Sego Gulungnya," katanya.
"Yang jelas kita siapkan 1000 cangkir kopi dan susu gratis untuk wisatawan yang berkunjung. Kopinya kopi robussta dan susu dari peternakan warga, serta 150 tumpeng nasi gulung," sambungnya.
Baca juga:
Luluk - Lukman Sowan Kiai Ahmad Hasan Jombang, Direstui Menang Pilgub Jatim
Ia menyebut nasi gulung itu merupakan makanan khas warga adat Segunung. Nasi itu sejak dulu dibuat bekal warga untuk beraktifitas di dalam hutan.
"Nasi gulung itu nasi panas, terus digulung pakai daun pisang. Terus kita simpan sampai dingin tanpa mengunakan lemari pendingin itu, nasi gulung mampu bertahan dua hari. Dan lauknya itu dipisah. Biasanya lauknya itu botok an, atau sambal dan itu makanan bekal warga untuk dimakan di hutan," paparnya.
Ia menyebut makan dan minuman itu disediakan warga secara gratis.
"Itu gratis semua bagi pengunjung yang datang pada saat acara ini berlangsung," pungkasnya.