Pixel Codejatimnow.com

Harga Telur di Lamongan Tembus Rp31 Ribu/Kg, Susul Beras dan Cabai

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Pembeli telur ayam di Pasar Tradisional Sidoharjo, Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Pembeli telur ayam di Pasar Tradisional Sidoharjo, Lamongan. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Menyusul kenaikan harga beras dan cabai, kini giliran komuditas telur ayam mengalami kenaikan harga. Per hari ini, harga telur tembus di harga Rp31 ribu/Kg.

Pedagang telur di Pasar Tradisional Sidoharjo Lamongan, Guntur mengaku bila kenaikan harga terlur terjadi bertahap dalam sepekan terakhir.

"Harga terlur mengalami kenaikan, normalnya itu Rp24 sampai Rp25 ribu kalau sekarang Rp29.500 sampai Rp31 ribu sejak 1 minggu yang lalu. Kenaikan harga bertahap tiap harinya Rp1.000 sampai Rp1.500," katanya, Sabtu (24/2/2024).

Menurut pedagang, kenaikan harga ini dipengaruhi berbagai faktor utamanya kenaikan harga pakan ayam dan berkurangnya pasokan dari tingkat peternak.

"Penyebabnya karena pasokan dari peternak menurun atau drop produksi karena perngaruh cuaca hujan," katanya.

Baca juga:
Harga Telur di Sidoarjo Merangkak Naik, Capai Rp32.000/Kg

Diakuinya bahwa naiknya harga telur membuat daya beli masyarakat menurun drastin. Hal itu juga mempengaruhi pendapatan usahanya.

"Omzet menurun, biasanya bisa menjual 3-5 ton sekarang paling 1,5 sampai 2 ton saja," bebernya.

Penjual memprediksi kejadian ini bakal terjadi sampai menjelang bulan Ramadan atau pertengahan bulan Maret mendatang.

Baca juga:
Harga Telur, Ayam dan Bawang Masih Tinggi, Ini Penjelasan Pedagang Pasar di Kediri

Sementara itu, pembeli Kasri turut meresahkan naiknya harga telur ini. Tak hanya telur, Kasri yang merupakan seorang pemilik warung makan mengaku sangat terdampak dan resah dengan mahalnya keburuhan pokok saat ini.

"Kemahalan, susah. Apalagi seperti saya penjual makanan tentu sangat terdampak dengan kenaikan harga. Belum puasa tapi kok semua kebutuhan pokok mahal," ucap dia.