Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Soekarwo: Target 80 Persen Partisipasi Pemilu di Jatim

Gubernur Jatim Soekarwo (kiri) Dirjen Otonomi Daerah Sumarsono (kanan)
Gubernur Jatim Soekarwo (kiri) Dirjen Otonomi Daerah Sumarsono (kanan)

jatimnow.com - Jelang Pilpres 2019, Forkopimda Jatim menggelar rapat koordinasi ketertiban dan keamanan di wilayah Provinsi Jawa Timur tahun 2018 di Mal Grand City Surabaya, Selasa (6/11/2018).

Dalam rapat ini, dibahas tentang bagaimana kondisi di Jatim agar aman dan kondusif menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif tahun 2019.

Gubernur Jatim, Soekarwo mengatakan, banyak aspek yang diambil dari pertemuan kali ini, yaitu aspek pelaksanaan pemilu 2019 yang dampaknya pada masalah sosial dan ekonomi.

"Jadi politik di 2019 harus landai jurdil (jujur dan adil) dan kemudian dampaknya terhadap persepsi positif terhadap apa saja yang non politik," ujar Soekarwo.

Pakde Karwo sapaan akrabnya juga mengatakan hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan.

Dengan atensi yang tinggi maka hal tersebut harus dirasionalkan dengan cara menggelar kegiatan berupa cangkrukan dengan Forkopimda.

"Maka kemudian hal itu harus dirasionalkan, dihatikan kembali prosesnya yaitu lewat silaturrahim yang kita lakukan seperti ini," lanjut Pakde.

Saat ditanya target partisipasi di Jawa Timur, Pakde mengatakan jika target tersebut akan bisa di atas 80 persen.

"Dan ini pengambil keputusan sampai tingkat bawah kecamatan. Untuk target partisipasi kalau bisa 80 persen naik," kata Pakde.

Baca juga:
Wagub Gus Ipul Tak Hadir di Acara Pamitan, Soekarwo: Ada Tugas Khusus

Sementara itu Dirjen Otonomi Daerah Sumarsono mengatakan, ada dua hal yang luar biasa di Jawa Timur.

Yang pertama terkait konsolidasi yang dilakukan ini dengan mendatangkan sebanyak 2.500 jajaran Forkopimda dari semua level.

"Saya kira ini baru pertama kali dilakukan dari 34 provinsi lainnya untuk khusus dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres. Itu yang harus kita apresiasi kekompakannya.

Yang kedua, lanjut Sumarsono, dari segi partisipasi mulai dari gelaran Pilkada serentak kemarin hingga project Pilpres, bahwa target partisipasi harus diatas 80 persen.

Soni sapaan akrabnya mengatakan, hal ini akan ia nasionalkan bahwa 2019 zero demo.

Baca juga:
Akhir Masa Jabatan, Gubernur Jatim Soekarwo Pamit ke Khofifah dan Emil

"Jadi memang di Jawa Timur masyarakatnya memiliki kesadaran tinggi, mudah digerakkan dan kekompakkannya kalau terjaga dengan baik luar biasa. Yang terpenting ada komunikasi yang menyentuh hati. Seperti cangkrukan dan dialog interaktif," tambahnya.

Pakde menegaskan, bahwa kunci untuk damainya pemilihan umum adalah sebuah silaturrahim.

"Silaturrahim, kuncinya adalah itu. Semua bisa diselesaikan dengan cara musyawarah mufakat. Onok wong nek iso diomong yo diomong (ada orang yang bisa diajak bicara ya bicara dengan mereka)," tegasnya.