sd

Keenam siswa SD yang menjadi korban dicukur ngawur diperiksa kejiwaannya di RSUD Blambangan dan didampingi KPAI Banyuwangi

Naskah USBN SD/MI dikawal oleh polisi dari percetakan menuju Dinas Pendidikan Surabaya.

Selain itu, Polres Malang Kota juga mengaku sudah mengantongi identitas anak dan ibu serta sekolahnya.

"Kita masih nunggu identifikasi di lapangan oleh anggota," kata Kasubbag Humas Polres Malang Kota, Ipda Ni Made Seruni Marhaeni.

Upaya mediasi kedua di Mapolsek Rogojampi tidak dihadiri oleh pihak sekolah, wali murid, dan terlapor, Arya Abri Sanjaya.

"Kita periksa akhirnya diketahui ada tambahan 2 anak lagi yang jadi korban," ujar Kapolsek Rogojampi, AKP Agung Setyo Budi.

"Guru silat dari PSHT melakukan pencukuran. Tapi sayang mereka kok dicukur ngawur," kata Kapolsek Rogojampi, AKP Agung Setya Budi.

Mendikbud Muhajir Effendy akan mengkroscek kejadian pencukuran rambut tersebut.

"Anak kami malu mas, sepulang latihan bela diri itu dia takut pulang dan menangis," kata Mustono, salah satu wali murid.