Pixel Codejatimnow.com

Bu Lurah Banyuwangi Dibuang di Sungai, Ini Cerita Warga

 Reporter : Erwin Yohanes
Warga menunjukkan lokasi ditemukannya Bu Lurah.
Warga menunjukkan lokasi ditemukannya Bu Lurah.

jatimnow.com - Wilujeng Esti Utami, Lurah Penataban, Kecamatan Giri, Banyuwangi, yang menjadi korban percobaan pembunuhan selamat setelah ditolong warga, saat hanyut di sungai. Korban juga sempat dirawat warga selama satu jam.

Adalah Bahrodin Wijaya (55), warga Dusun Sendangrejo RT/RW 02 Desa Kebondalem, Kecamatan Bangorejo yang pertama kali menolong korban. Malam itu, pria yang juga perangkat desa ini baru pulang rapat di kantor desa.

"Saya baru pulang rapat di Kantor Desa, sekitar pukul 21.30 WIB. Beberapa menit kemudian pas mau tidur saya dengar suara teriakan minta tolong," katanya, memulai cerita ditemui Jatimnow.com, di rumahnya, Rabu (1/8/2018).

Mendengar itu, dia bangun untuk mencari asal suara teriakan tersebut. Namun sempat dicegah istrinya, karena suara itu dianggap suara kucing yang berkelahi. Kemudian, suara teriakan minta tolong tersebut terdengar lagi.

"Saya langsung berlari ke sungai depan rumah. Saya cari, ternyata benar ada orang hanyut," ungkapnya.

Namun, Bahrodin tak segera menolong korban. Dia coba memastikan bahwa yang dilihatnya adalah manusia, bukan mahluk lainnya. Diikutinya korban yang sedang hanyut terbawa arus sungai hingga beberapa jengkal langkah kaki.

Baca juga: Kaki dan Tangan Terikat, Bu Lurah di Banyuwangi Dibuang ke Sungai

"Ibu itu hanyut dengan posisi tengadah hanya mukanya saja yang terlihat. Yakin itu manusia, langsung saya raih dan saya pinggirkan," bebernya.

Khawatir disalahkan, Bahrodin berlari minta pertolongan kepada istri dan Ponimin, tetangganya. Tubuh korban akhirnya diangkat bersama-sama dari sungai dibawa ke darat. Dengan segera korban diberi handuk dan selimut pada tubuhnya agar tidak kedinginan.

"Pas kami angkat, tangan korban posisi terikat tali kebelakang. Ikatannya sangat kuat, sampai harus pakai sabit untuk melepasnya. Kepala belakangnya luka-luka dan darahnya masih keluar," ungkapnya lagi.

Baca juga: Bu Lurah di Banyuwangi Dibuang ke Sungai, Begini Kronologinya

Sesaat dibawa ke darat, korban mengaku kepada Bahrodin sebagai Lurah Penataban. Korban minta tolong untuk ditelponkan ke Camat Bangorejo. Setelah sempat dirawat warga sekitar satu jam, korban dibawa ke Puskesmas setempat.

Baca juga:
Terdakwa Percobaan Pembunuhan Bu Lurah Banyuwangi Dituntut 15 Tahun

"Ngakunya Lurah Penataban, saya baru percaya setelah Pak Camat datang dan mengenali korban," katanya.

Baca juga: Bu Lurah Dibuang ke Sungai, Pelaku Catut Nama Ketua PCNU Banyuwangi

Dari penuturan korban, Bahrodin mengetahui apa yang sedang terjadi. Korban menyebut nama seseorang sebagai pelakunya. Pun dengan keperluan korban sebelum menjadi korban percobaan pembunuhan.

"Kata Bu Lurah, beliau mau mengantar uang ke Gus Makki Ponpes Blok Agung. Ya saya jawab ke beliau, kalau di Blok Agung tidak ada yang namanya Gus Makki," tambah pria berbadan kekar ini.

Baca juga: Polisi 'Tangkap' Terduga Pembuang Bu Lurah ke Sungai di Banyuwangi

Baca juga:
Sidang Percobaan Pembunuhan di Banyuwangi, Bu Lurah Beralasan Sakit

Bahrodin menduga jika korban mahir teknik berenang dan mengerti teknik medis. Sebab itu pula korban mampu bertahan saat hanyut di sungai dalam kondisi kedua tangan terikat. Bahkan, korban terlihat mampu mengatasi rasa sakit pada kedua luka di kepala belakangnya.

"Bu Lurah dalam kondisi sadar waktu itu. Pas hanyut saya lihat berupaya menepi, dan tidak panik meski darah mengucur di kepalanya," cetusnya.

Bahrodin senang dan bersyukur bisa menolong korban tepat pada waktunya. Meski dia sendiri sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Mapolsek Bangorejo.

"Alhamdulillah kalau Bu Lurah sudah mulai sehat. Saya siap juga dihadirkan untuk memberikan kesaksian saya," pungkasnya.

Reporter: Irul Hamdani
Editor: Erwin Yohanes