Pixel Code jatimnow.com

Kementan Target Impor 2 Juta Sapi, Dongkrak Produksi Susu Nasional

Editor : Endang Pergiwati  
Wamentan Sudaryono saat meninjau peternakan sapi di Banyuwangi. (Foto:  Humas Pemkab Banyuwangi for jatimnow.com)
Wamentan Sudaryono saat meninjau peternakan sapi di Banyuwangi. (Foto: Humas Pemkab Banyuwangi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kementerian Pertanian (Kementan) membuka keran seluas luasnya untuk impor sapi hidup ke Indonesia guna memenuhi kebutuhan susu nasional. 

Wamen Pertanian, Sudaryono, menegaskan impor sapi hidup ke Indonesia ini bisa membantu mendongkrak produksi susu segar nasional. 

"Tidak ada pembatasan, PT Bumi Rojo Koyo mau mendatangkan sapi sampai 100 ribu silakan," ujar Wamentan Sudaryono, saat meninjau peternakan sapi PT Bumi Rojo Koyo di Banyuwangi, seperti dilansir melalui laman Pemkab Banyuwangi, Selasa (7/1/2025).

Kebijakan ini dilakukan Kementan karena sebanyak 81 persen kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor.

Apalagi pemerintah akan mulai melaksanakan program makan bergizi gratis pada Januari 2025 sehingga kebutuhan susu segar dipastikan semakin meningkat. 

Guna mendorong peningkatan produksi susu segar dalam negeri, pemerintah memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal maupun asing untuk berinvestasi dengan mendatangkan sapi hidup dari berbagai negara yang telah diijinkan oleh pemerintah. 

"Dalam lima tahun kita target 2 juta sapi hidup yang masuk ke Indonesia. Dan khusus tahun ini kita target sebanyak 200 ribu," urainya. 

Baca juga:
Disnak Tegaskan Susu dan Daging Sapi asal Pasuruan Aman dari PMK

Menurut Sudaryono, kesempatan ini harus bisa diambil para peternak baik perorangan maupun koperasi untuk menambah sapinya guna mencukupi kebutuhan susu harian maupun menyiapkan kebutuhan program makan bergizi gratis. 

"Selain bisa menambah populasi sapi, ini juga bisa membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan karena selain yang dirawat di perusahaan, sebagian sapi ini juga yang dititipkan di masyarakat," kata Sudaryono. 

Sementara itu, Ipuk mengatakan Pemkab telah bekerja sama dengan Bumi Rojo Koyo untuk memenuhi kebutuhan susu pada program makan bergizi gratis, bagi siswa yang akan diberlakukan di semua sekolah pada Januari ini.

Baca juga:
Fenomena Buang Susu, Komisi B DPRD Jatim Desak Dinas Peternakan Lakukan Ini

“Kami juga berharap produksi susu Banyuwangi bisa mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambah Ipuk.

Dalam kesempatan itu, Wamen Sudaryono juga meminta seluruh peternak di Indonesia untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan wabah PMK. Salah satunya melalui vaksinasi.

"Ketersediaan vaksin sudah ada. Kami harap pemda juga menyiapkan kesiapsiagaan yang sama. Intinya kita waspada, monitor secara jeli penyebaran PMK," pungkasnya.