kriminal

Korban yang ketika itu pulang menyadari jika rumahnya baru saja disatroni maling. Sebab sejumlah barang miliknya hilang.

Namun siapa sangka, namanya mulai diusik oleh para penipu. Namanya diduga dicatut oleh orang-orang tak bertanggungjawab.

Ia mengatakan, sebelum membakar rumah, Hendri sempat mengaku kehilangan kartu keluarga (KK) yang disimpan di dalam rumah.

Ternyata, pria asli Jalan Jedong, Tambaksari, Surabaya itu merupakan salah satu pengedar narkoba dan obat keras berbahaya yang selama ini diburu.

Total, sudah 4 pelaku tergabung dalam komplotan ustad gadungan yang dibekuk.

Tujuh poket sabu dengan berat total 1,63 gram ini, langsung disita dan menjadi barang bukti polisi untuk menjeratnya masuk penjara.

Bukan kekasihnya yang muncul, melainkan para polisi berpakaian preman dan berambut gondrong yang nongol.

Atas pengeroyokan ini, Polsek Srono akan mengumpulkan sejumlah barang bukti, untuk mengungkap para pelaku pengeroyokan.